Perbedaan Lada Perdu Dengan Lada Panjat
Secara
sederhana perbedaan lada perdu dengan lada panjat adalah; Lada panjat memiliki
sifat dasar memanjat atau merambat. Teknik budidaya lada panjat yang biasa
dipraktekkan adalah teknik budidaya dengan menggunakan tiang panjat. Sementara
lada perdu tidak membutuhkan tiang panjat, sehingga teknik budidayanya jauh
lebih praktis, efesien, ekonomis dan ekologis. Selain itu jarak tanam lada
perdu juga bisa lebih rapat 1x2 m, sementara lada panjat membutuhkan jarak
tanam minimal 2x2 meter.
Dapat dipahami
budidaya lada perdu jauh lebih efesien apabila dibandingkan dengan budidaya
lada panjat. Berikut beberapa poin keuntungan budidaya lada perdu:
1.
Bahan tanam bibit lada perdu banyak tersedia. Apabila Anda
serius membutuhkan atau ingin mencoba untuk budidaya lada perdu, Anda bisa
menghubungi Phone (08783893451)
2.
Budidaya lada perdu tidak membutuhkan tiang panjat,
sehingga jauh lebih ekonomis sebab Anda tidak butuh biaya untuk membuat tiang
panjat.
3.
Populasi tanaman lada perdu per satuan luas lahan lebih
banyak, artinya lebih efesien dan tidak boros tempat.
4.
Berumur genjah (mampu berbuah setelah satu tahun di tanam
di kebun)
5.
Pemeliharaan dan pemungutan bibit lada perdu lebih mudah
apabila dibandingkan dengan pemeliharaan dan pemugutan bibit lada biasa.
6.
Pemanenan lada perdu tidak butuh menggunakan tangga sebab
ketinggian maksimal lada perdu berkisar 90 cm – 120 cm.
7.
Budidaya lada perdu tidak membutuhkan tindakan agronomik
pemangkasan dan pengikatan sulur, sebagaimana yang biasa dilakukan untuk
budidaya lada panjat.
8.
Memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai tanaman sela
(intercrop) dan tanaman pekarangan.
9.
Budidaya lada perdu juga bisa menggunakan pot atau polybag
sehingga memungkinkan untuk dijadikan sebagai tanaman hiasan alternatif.
10.
Lada perdu memiliki nilai estetika tersendiri apabila
ditanam di areal pekarangan sekitar rumah, mengingat bentuk yang unik dan
indah.
11.
Memungkinkan dilaksanakannya mekanisasi dalam budidaya
12.
Bermanfaat bagi kegiatan penelitian, misalnya; persilangan
atau hibridasi
Percobaan yang
dilakukan oleh Sub-balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat selama lima tahun
menunjukkan bahwa lada perdu dapat memberikan produksi rata-rata 20 g pohon
pada umur 2 tahun, dan 500g/pohon pada umur 3 tahun. Apabila penanaman dilakukan dengan jarak
tanam 1m x 2 m, populasi tanaman ± 4.500 pohon/ha, dan perkiraan lahan
produktif 90% maka pada umur 2 tahun mencapai 2.250 kg/ha.
Ditinjau dari
aspek keuntungannya, dengan luasan dan teknologi yang sama usaha tani lada
perdu lebih menguntungkan dibandingkan usaha tani lada panjat. Bagaimana Anda
tertarik untuk mencobanya? Apabila Anda tertarik mencobanya dapat bibit
unggulan lada perdu dengan menghubungi nome phone/Wa: 08783893451
Tidak ada komentar:
Posting Komentar