Bibit Lada Perdu | Cara Budidaya Tanaman

Pusat Penjualan Bibit Lada Perdu Unggul Murah dan Informasi Cara Budidaya Lada Perdu. Hp/WA 087838393451

LightBlog
Responsive Ads Here

Senin, 31 Oktober 2016

Pembibitan Lada Perdu

Pernah Anda berpikir kenapa lada panjat bisa menjadi lada perdu? Apa sebenarnya perbedaan antara lada panjat dan lada perdu? Jika Anda pernah berpikir demikian hal itu sesungguhnya sangatlah amat wajar. Sebab, padamulanya lada perdu merupakan lada panjat yang kemudian terus dikembangkan menjadi lada perdu. Hal itu tujuannya antara lain adalah untuk lebih menghemat lahan dan meningkatkan hasil panen.

Sebagian kalangan ada yang berpendapat bahwa pembibitan lada perdu pertama kali dibuktikan keberhasilannya oleh Winters dan Muzik (1963). Keduanya membuktikan bahwa tanaman lada yang diperbanyak dengan cabang lateral atau cabang buah akan menghasilkan lada perdu, yang memiliki kisaran ketinggian antara 90cm hingga 120 cm.
bibit lada perdu


Pada prinsipnya tanaman lada bisa diperbanyak secara generatif maupun secara vegetatif. Perbanyakan tanaman lada secara generatif atau dengan biji cenderung akan menghasilkan tanaman yang tidak seragam dan lambat berbunganya. Sebab itu pembibitan lada dengan metode generatif hanya dilakukan pada skala penelitian. Sementara masyarakat umum baik dari kalangan petani maupun dari kalangan pengusaha lada cenderung lebih menggunakan metode vegetatif untuk melakukan pembanyakan pembibitan baik untuk menghasilkan lada perdu maupun lada panjat.

Metode vegetatif atau setek dinilai jauh lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan metode generatif. Di sisi lain metode vegatatif akan menghasilkan bibit lada, baik berupa lada perdu maupun lada panjat, akan lebih seragam dan memiliki sifat-sifat genetik yang sama dengan induknya. Lebih dari itu dengan metode setek ini membantu tanaman lada untuk lebih cepat berbuah.

Padamulanya, perbanyakan tanaman lada secara vegetatif dilakukan dengan metode setek batang atau cabang sepanjang 5-7 ruas. Perbanyakan dengan cara setek panjang ini akan menghasilkan tanaman yang bersifat memanjat (lada panjat), sehingga mutlak membutuhkan tiang penyangga (lanjaran). Seiring dengan perjalanan waktu para pakar pertani, utamanya fokus penelitian pada lada, mulai melakukan beberapa penelitian dan inovasi.

Dari sini kemudian perbanyakan tanaman lada secara vegetatif mengalami perkembangan signifikan. Para pakar mencoba untuk melakukan setek pendek yaitu dengan cara setek satu buku ruas berdaun satu helai yang berasal dari cabang buah. Dari sini kemudian lahirnya jenis tanaman lada perdu yang terbukti lebih ekonomis, efesien dan ekologis dibandingkan dengan lada panjat.


Sederhananya, lada perdu merupakan perwujudan dari kemajuan budidaya lada baik di skala nasional maupun internasional. Anda tertarik untuk melakukan budidaya lada perdu? kami sedia bibit lada perdu Anda dapat menghubungi Phone/Wa: 08783893451        

Sabtu, 29 Oktober 2016

Lada Perdu SebagaiThe King of Spice

Lada perdu semenjak puluhan tahun silam sudah dikenal dengan sebutan the king of spice atau raja rempah-rempah. Hal itu disebabkan keberadaannya yang telah banyak menyita perhatian dunia. Lada  perdu tidak hanya berpotensi untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah, namun pundi-pundi dolar pun akan mengalir oleh daya pikat jenis tanaman yang satu ini.
Lada perdu merupakan salah satu High Value Product (HVP), yaitu produk yang memiliki nilai per kilogram relatif tinggi dan dapat ditangani dengan menggunakan teknologi sederhana. Lebih dati itu, semenjaka puluhan tahun silam lada secara umum telah menjadi mata komoditas perdagangan dunia.
bibit lada perdu

Lantas bagaimana dengan Indonesia? Apakah Indonesia juga terlibat dalam pentas perdangan lada di pasar dunia? Jawabannya, semenjak puluhan tahun silam negara Indonesia sudah terlibat dalam siklus perdagangan lada di pentas pasar dunia. Produksi lada Indonesia mempunya segmen pasar di dalam maupun di luar negeri. Dalam negeri menyerap 10% dari total produksi lada nasional.
Untuk pasar dalam negeri sendiri penyerap terbesar lada di pasar domestik adalah PT Indofood Sukses Makmur. Sementara pasar-pasar dunia (luar negeri) memiliki daya serap yang jauh lebih tinggi. Sebab itu dalam pembuka artikel disinggung bahwa lada perdu tidak hanya berpotensi untuk mengalirkan pundi-pundi rupiah, namun juga potensial untuk menjala segepok dolar.
Semenjak kisaran tahun 1994 sebagian besar produksi lada Indonesia diarahkan untuk  ekspor. Dari 1994 hingga 1998, ekspor lada Indonesia mengalami fluktuasi (naik-turun), yaitu senilai :
1.      US $ 78.608.235 pada tahun 1994,
2.      US $ 155.428.252 pada tahun 1995,
3.      US $ 98.884.117 pada tahun 1996,
4.      US $ 63.144.851 pada tahun 1997,
5.      DanUS $ 114.388.541 pada tahun 1998.
Produksi lada hitam dan lada putihh Indonesia rata-rata sudah mencapai 25.000 ton per tahun, dengan peluang pasar ekspor yang hingga saat ini masih terus terbuka luas. Lada putih Indonesia juga memiliki peluang pasar yang cukup kompetitif dan 80% dari seluruh produksinya dipasok ke pasar dunia, dengan kisaran klasifikasi; 46% diserap oleh negara-negara di Eropa, 31% diserap oleh negara-negara di Amerika, dan sisanya diserap oleh negara-negara lain di seluruh belahan dunia.
Hal itu membuktikan bahwa budidaya lada tidak hanya akan mendatangkan pundi-pundi rupiah, namun juga segepok dolar pun akan mengalir.  Kabar bahagianya lagi, hingga saat ini peluang pasar budidaya lada masih terbuka lebar. Hal itu terlihat dari adanya peningkatan konsumsi lada dari 55 g menjadi 75 g per kapita per tahun dan daerah pemasaran semakin meluas.
Anda tertarik untuk budidaya lada? Dalam hal ini saya sarankan untuk budidaya lada perdu, karena selain lebih efesien, ekonomis, ekologis, hasil penen lada perdu juga jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan lada panjat (untuk lebih jelasnya, baca: Perbedaan Lada Perdu Dengan Lada Panjat). anda sedang mencari bibit lada perdu? Tidak usah bingung, hubungi Phone/Wa: 08783893451


Jumat, 28 Oktober 2016

Cara Budidaya Lada Perdu Di Pekarangan Rumah

Lada perdu atau Merica Perdu adalah jenis tanaman lada yang tidak menjalar. Tanaman lada perdu tidak memiliki sulur panjat, sebab itu tanaman ini tidak bisa memanjat. Lada perdu tumbuh sebagaimana tanaman perdu pada umumnya. Jenis tanaman ini juga sangat cocok untuk dibudidayakan di lahan pekarangan yang sempit atau terbatas. Budidaya lada perdu bisa dilakukan dengan menggunakan pot, polybag, karung goni bekas, atau di tanam langsung di tanah.
Sebagai tanaman yang dikenal sebagai The King of Spice (raja rempah-rempah) semenjak kisaran 1980-an lada perdu dapat dijadikan sebagai solusi alternatif pemikat pundi-pundi rupiah. Selain biaya produksinya yang rendah, ekonomis dan ekologis. Lada perdu sudah banyak menyita perhatian dunia. Berdasarkan dari hasil reseach para ahli menyebutkan, kebutuhan dunia pada lada di kisaran tahun 2000, mencapai 280.000 ton, dengan asumsi konsumsi rata-rata 70 g per kapita, per tahun.
budidaya lada perdu

Kebutuhan tersebut seiring berjalan tahun terus semakin meningkat hingga saat ini. Maka logis apabila lada perdu dapat dijadikan sebagai tanaman alternatif pemikat pundi-pundi rupiah. Permasalahannya, bagaimana dengan Anda yang tidak memiliki cukup lahan untuk bercocok tanam lada perdu? Menjawab hal ini, Anda tidak perlu risau, sebab untuk budidaya lada perdu Anda tidak butuh harus memiliki berhektar-hektar lahan. Anda bahkan bisa membudidayakan lada perdu di pekarangan rumah Anda sendiri.
Berikut merupakan beberapa tahapan praktis bagi Anda yang ingin membudidayakan lada perdu di pekarangan rumah dengan media pot polybag:
1.      Persiapan bibit Lada Perdu
Langkah pertama budidaya lada perdu di pakarangan rumah media pot polybag adalah penyedian benuh. Benih lada perdu berasal dari setek cabang primer dan sekunder atau cabang primer yang menyertakan sulur panjar (setek bertapak). Bahan benih lada perdu di semai dengan menggunakan media polybag yang sebelumnya sudah berisi tanah top soil, pupuk kandang dan pasir selama kurang lebih 3-4 bulan atau hingga dengan perkaran tanaman tumbuh baik dan kuat untuk dipindah. Untuk merangsang pertumbuhan akar Anda bisa menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT), air gula atau air kelapa.
2.      Persiapan Media Tanam di Pot Polybag
Budidaya lada perdu di pekarangan rumah bisa menggunakan pot atau polybad. Adapun media tanam yang digunakan adalah; tanah, arang sekam, dan pupuk kandang atau kompos.
a.       Tanah, merupakan media tanam utama
b.      Arang sekam, berfungsi agar tanah tidak mudah padat dan keras
c.       Pupuk kandang atau kompos berfungsi sebagai sumber hara yang dibutuhkan oleh tanaman lada perdu.
Adapun langkah praktis cara menyiapkan media tanam lada perdu di pekarangan rumah, yaitu;
a.       Persiapan media tanam menggunakan pot atau polybag
1)      Sediakan pot atau polybag yang minimal berkuran tinggi 40 cm dengan diameter 50 cm
2)      Siapkan campuran tanah, pupuk kandang, arang sekam / pasir dengan perbandingan 5 : 2 : 1sebagai media tanam
3)      Media tanam tersebut diaduk hingga rata. Setelah itu biarkan selama kurang lebih 2 minggu
b.      Penanaman di Pot Polybag
Apabila bibit lada perdu sudah berumur 4 bulan, maka bibit sudah siap untuk dipindah tanam. Adapun langkah-langkah memindah bibit ke media tanam, yaitu;
1)      Buka polybag dengan hati-hati. Ingat, jangan sampai media semai pecah atau rusak
2)      Masukkan bibit ke pot atau polybag
3)      Masukkan media tanam yang sebelumnya sudah disiapkan sembari sedikit dipadatkan
4)      Setelah itu siram bibit secukupnya ata bibit tidak layu. Hal itu juga membantu agar bibit lada perdu tidak stress karena berganti media tanam.
Demikian cara budidaya lada perdu di pekarangan rumah dengan menggunakan pot atau polybag. Untuk melengkapi pengetahuan Anda terkait dengan budidaya lada perdu baca juga; Pemiliharaan, Pengendalian Hama dan Cara Panen Lada Perdu.  Anda tertarik untuk budidaya Lada Perdu? kami sedia bibit lada perdu bisa langsung menghubungi Phone/Wa; 08783893451

Semoga bermanfaat, sukses selalu bagi Anda yang membudayakan berpikir positif.

Kamis, 27 Oktober 2016

Cara Budidaya Lada Perdu Di Polybag

Lada perdu atau Merica Perdu adalah jenis tanaman lada yang tidak menjalar. Tanaman lada perdu tidak memiliki sulur panjat, sebab itu tanaman ini tidak bisa memanjat. Lada perdu tumbuh sebagaimana tanaman perdu pada umumnya. Jenis tanaman ini juga sangat cocok untuk dibudidayakan di lahan pekarangan yang sempit atau terbatas. Budidaya lada perdu bisa dilakukan dengan menggunakan pot, polybag, karung goni bekas, atau di tanam langsung di tanah.

Sebagai tanaman yang dikenal sebagai The King of Spice (raja rempah-rempah) semenjak kisaran 1980-an lada perdu dapat dijadikan sebagai solusi alternatif pemikat pundi-pundi rupiah. Selain biaya produksinya yang rendah, ekonomis dan ekologis. Lada perdu sudah banyak menyita perhatian dunia. Berdasarkan dari hasil reseach para ahli menyebutkan, kebutuhan dunia pada lada di kisaran tahun 2000, mencapai 280.000 ton, dengan asumsi konsumsi rata-rata 70 g per kapita, per tahun.
Kebutuhan tersebut seiring berjalan tahun terus semakin meningkat hingga saat ini. Maka logis apabila lada perdu dapat dijadikan sebagai tanaman alternatif pemikat pundi-pundi rupiah. Permasalahannya, bagaimana dengan Anda yang tidak memiliki cukup lahan untuk bercocok tanam lada perdu? Menjawab hal ini, Anda tidak perlu risau, sebab untuk budidaya lada perdu Anda tidak butuh harus memiliki berhektar-hektar lahan. Anda bahkan bisa membudidayakan lada perdu di pekarangan rumah Anda sendiri.

Berikut merupakan beberapa tahapan praktis bagi Anda yang ingin membudidayakan lada perdu di pekarangan rumah dengan media pot polybag:


1.      Persiapan bibit Lada Perdu

Langkah pertama budidaya lada perdu di pakarangan rumah media pot polybag adalah penyedian benih atau bibit lada perdu. Benih lada perdu berasal dari setek cabang primer dan sekunder atau cabang primer yang menyertakan sulur panjar (setek bertapak). Bahan benih lada perdu di semai dengan menggunakan media polybag yang sebelumnya sudah berisi tanah top soil, pupuk kandang dan pasir selama kurang lebih 3-4 bulan atau hingga dengan perkaran tanaman tumbuh baik dan kuat untuk dipindah. Untuk merangsang pertumbuhan akar Anda bisa menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT), air gula atau air kelapa.


2.      Persiapan Media Tanam di Pot Polybag

bibit lada perdu

Budidaya lada perdu di pekarangan rumah bisa menggunakan pot atau polybad. Adapun media tanam yang digunakan adalah; tanah, arang sekam, dan pupuk kandang atau kompos.
a.       Tanah, merupakan media tanam utama
b.      Arang sekam, berfungsi agar tanah tidak mudah padat dan keras
c.       Pupuk kandang atau kompos berfungsi sebagai sumber hara yang dibutuhkan oleh tanaman lada perdu.
Adapun langkah praktis cara menyiapkan media tanam lada perdu di pekarangan rumah, yaitu;
a.       Persiapan media tanam menggunakan pot atau polybag
1)      Sediakan pot atau polybag yang minimal berkuran tinggi 40 cm dengan diameter 50 cm
2)      Siapkan campuran tanah, pupuk kandang, arang sekam / pasir dengan perbandingan 5 : 2 : 1sebagai media tanam
3)      Media tanam tersebut diaduk hingga rata. Setelah itu biarkan selama kurang lebih 2 minggu

b.      Penanaman di Pot Polybag
Apabila bibit lada perdu sudah berumur 4 bulan, maka bibit sudah siap untuk dipindah tanam. Adapun langkah-langkah memindah bibit ke media tanam, yaitu;
1)      Buka polybag dengan hati-hati. Ingat, jangan sampai media semai pecah atau rusak
2)      Masukkan bibit ke pot atau polybag
3)      Masukkan media tanam yang sebelumnya sudah disiapkan sembari sedikit dipadatkan
4)      Setelah itu siram bibit secukupnya ata bibit tidak layu. Hal itu juga membantu agar bibit lada perdu tidak stress karena berganti media tanam.
Demikian cara budidaya lada perdu di pekarangan rumah dengan menggunakan pot atau polybag. Untuk melengkapi pengetahuan Anda terkait dengan budidaya lada perdu baca juga; Pemiliharaan, Pengendalian Hama dan Cara Panen Lada Perdu. Apabila Anda tertarik untuk budidaya Lada Perdu? kami sedia bibit lada perdu berkualitas dan siap kirim ke seluruh Indonesia. Untuk pemesanan bisa langsung menghubungi Phone/Wa; 08783893451

Semoga bermanfaat, sukses selalu bagi Anda yang membudayakan berpikir positif.

Rabu, 26 Oktober 2016

Keunggulan Budidaya Lada Perdu

Budidaya ladaperdu berbeda dengan budidaya lada panjat. Lada perdu tidak membutuhkan tiang panjat sebagaimana lada panjat. Lada perdu merupakan varietas tanaman lada yang sengaja dibudidayakan guna menjawab persoalan budidaya lada panjat yang dinilai biaya budidaya semakin mahal. Hal itu mengingat semakin sulitnya memperoleh tiang panjat mati yang tahan lama di samping harganya yang mulai mahal. Sementara penggunaan tiang panjat hidup menyebabkan adanya persaingan cahaya, hara air dan CO2. Hal ini tentunya menjadi persoalan tersendiri bagi para petani lada.
budidaya lada perdu

Dari sini kemudian beberapa pakar tanaman lada mulai melakukan penelitian dan uji coba sehingga kemudian lahir jenis tanaman lada perdu. Lada perdu merupakan varietas tanaman lada yang sengaja dibudidayakan utnuk menjawab persoalan biaya budidaya lada panjat yang dinilai semakin mahal, sekaligus sebagai solusi untuk mengatasi masalah semakin sulitnya memperoleh tiang panjat.
Beberapa kelebihan dan keunggulan budidaya lada perdu adalah :
1.      Tidak memerlukan tiang panjat sehingga dapat menekan biaya produksi
2.      Pemeliharaan lebih mudah apabila dibandingkan pemeliharaan lada panjat
3.      Pemanenan lebih mudah karena untuk melakukan pemanenan Anda tidak butuh menggunakan tangga, sebab tinggi lada perdu hanya dikisaran 90 cm hingga 120 cm.
4.      Bisa ditumpang sela dengan tanaman tahunan atau bisa ditumpangsari dengan tanaman semusim.
5.      Kelebihan lain budidaya lada perdu adalah bisa dibudidayakan di lahan sempit atau di sekitar pekarangan rumah yang tidak begitu luas karena lada perdu dapat ditanam menggunakan pot atau polybag.
Beberapa aspek agronomi yang membedakan antara budidaya lada perdu dan lada panjat adalah; pada penyiapan dan perbanyakan bahan tanaman,  pendederan dan pembibitan, pemeliharaan, panen. Selain itu terdapat aspek lain seperti pengendalian hama penyakit dan pasca panen pada tanaman lada perdu sama dengan lada tiang panjat.
Meski menurut beberapa kalangan menilai produktivitas lada perdu relatif rendah (0,4 – 0,5 kg lada kering/tahun) dan baru mulai dipanen pada umur 2 tahun. Hanya saja  populasi persatuan luas cukup tinggi yaitu ± 4000-4500 tanaman/ha. Dengan demikian produksi per hektar hampir setara dengan tanaman lada panjat. Lebih dari itu,  pemeliharaan lada perdu relatif lebih mudah dan murah dibanding lada panjat, sehingga biaya produksi dapat ditekan.

Sekarang ini untuk mendapatkan bibit lada perdu tidak sulit Anda cukup menghubungi Phone/Wa: 08783893451

Rabu, 19 Oktober 2016


Penanaman lada perdu diawali dengan penyediaan benih.   Benih lada perdu berasal dari setek cabang primer dan sekunder atau pun cabang primer yang menyertakan sulur panjar (setek bertapak).  

Bahan benih tersebut disemai pada media semai dalam polybag yang berisi tanah, pupuk Trichokompos dan pasir (7:3:1)  sampai dengan perkaran tanaman tumbuh baik dan kuat untuk dipindahkan atau kurang lebih selama 3-4 bulan.  Untuk merangsang pertumbuhan akat dapat digunakan zat organik pengatur tumbuh dan penaburan Trichoderma di persemaian
Penanaman lada di pekarangan rumah dapat dilakuan dengan menanam langsung disekitar pekarangan atau di dalam pot.  Penanaman lada di pekarangan dalam pot berukuran 60 x 40. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, di dalam pot diberikan pupuk kandang sebanyak 10 kg, kapur 0,5 kg, Pupuk Trichokompos 10 kg, Trichoderma 100 gram. Penanaman dilakukan setelah dua minggu pemberian pupuk dasar.
Untuk optimalisasi pertumbuhan tanaman lada, maka dilakukan pemupukan secara teratur. Pupuk yang digunakan meliputi pupuk kandang sebanyak 5 kg yang diberikan setiap tahun, sedangkan pupuk Trichokompos dengan dosis pada tahun pertama 2 kg, tahun kedua 3 kg dan tahun ketiga 3 kg, frekuensi pemberian 4 kali setahun.
bibit lada perdu

Percabangan lada perdu yang rimbun menyebabkan tanaman sangat rentan dengan serangan penyakit, terutama jamur (P. Capsici) karena kelembaban udara disekitar pangkat tanaman cukup tinggi.   Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat penyangga dari kayu menyerupai para-para.
Untuk mengendalikan serangan hama penyakit menggunakan biopestisida atau agensi hayati. Penyakit utama lada terdiri atas penyakit busuk pangkal batang (BPB) penyakit kuning, penyakit keriting, dan beberapa hama yang menyerang bunga dan buah lada.  Pengendalian hama penyakit utama dilakukan secara kultur teknik dan pestisida atau agensi hayati.  Agensi hayati yang digunakan seperti bakteri Pasteuria penetrans untuk pengendalian penyakit kuning, jamur Trichoderma harzianum untuk mengendalikan penyakit busuk pangkal batang, jamur Beuveria bassiana mengendalikan hama walang sangit.  Jenis pestisida nabati untuk mengendalikan hama tanaman lada antara lain ekstrak biji bengkuang, tepung cengkeh atau ekstrak akar tuba.
Panen dapat dilakukan 12 bulan setelah penanaman, namun ada baiknya pada saat umur tersebut bunga dan buah yang terebentuk dibuang agar pertumbuhan tanaman lebih baik. Jumlah produksi tanaman pada umur 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebanyak 200 g/tanaman dan 500 g/tanaman lada kering.
Anda berminat menanam lada perdu? kami sedia bibit lada perdu berkualitas dan siap kirim ke seluruh Indonesia. Untuk pemesanan bisa menghubungi 087838393451. 


Jumat, 14 Oktober 2016





budidaya lada perdu bisa jadi peluang usaha yang menjanjikan. Sebab kebutuhan akan bumbu masakan berupa lada setiap tahunnya meningkat. Tentu merupakan kabar baik bagi para petani sebagai salah satu peluang usaha skala menengah di sektor pertanian/perkebunan.

Khusus untuk lada perdu, berbeda dengan lada panjat. Lada perdu berbentuk semak dan tumbuh dekat dengan tanah. Sehingga pengambilan biji lada erdu dan perawatannya juga sangat mudah sekali. Rasanya tak kalah dengan lada panjat, bahkan ada yang bilang sedikit lebih kuat.
Jadi banyak pengepul yang sengaja mencari lada perdu untuk dijual kembali pada konsumen. Nah, sangat potensial sekali bukan? Baiklah, tidak usah berlama-lama, berikut adalah cara budidaya lada perdu selengkapnya.
Budidaya Lada Perdu dari Awal Hingga Panen
1. Persiapan Lahan Budidaya Lada Perdu
Pada dasarnya untuk menanam lada perdu tidak dibutuhkan lahan yang berkriteria tertentu. Hampir semua jenis tanah dapat ditanami lada perdu dengan baik. Namun akan maksimal jika ditanam di lahan subur dengan kandungan humus sedalam 1-2,5 m pada daerah ketiggian 300-1.100 mdpl.
·         Pertama-tama olah tanah dengan cara di cangkul atau dibajak agar tanah gembur.
·         Kemudian taburkan pupuk kandang dan kompos, lalu diamkan selama 2-3 minggu.
·         Setelah itu buatlah guludan/gundukan tanah setinggi 0,5 m memanjang sepanjang lahan.
·         Beri jarak antar guludan 1,5-2 m untuk parit pengairan.
·         Sesuaikan jumlah guludan dengan luas lahan tanam. Normalnya, 1 hektar lahan bisa ditanami 4500 bibit dengan jarak tanam 2 m.
·         Bila ditanam di polybag, lahan 100 m persegi bisa ditaruh 750 polybag.
·         Lada perdu per pohonnya dapat menghasilkan 200 g biji lada pada umur 2 tahun, dan 500 g biji lada pada umur 5 tahun.
2. Bibit dan Penanaman Lada Perdu

bibit lada perdu

Pemilihan bibit lada perdu yang unggul akan menghasilkan tanaman yang unggul pula. Sehingga sebelum memutuskan untuk mencari dan membeli bibit, perhatikan beberapa kriteria bibit unggulberikut.
·         Bibit berasal dari pohon induk yang sehat dan tidak berhama dan penyakit.
·         Cari yang berasal dari pohon induk yang berumur 10 bulan – 3 tahun.
·         Bibit masih murni, atau bukan persilangan/turunan.
·         Usahakan membeli dari kebun bibit terpercaya dan berkualitas.
Selanjutnya setelah bibit didapatkan, sortir kembali bibit untuk kedua kalinya. Siapa tahu ada beberapa yang dalam kondisi rusak atau mati. Setelah semua bibit lada perdu sudah terpilih, barulah bibit siap di tanam di lahan budidaya.
·         Buatlah lubang pada guludan sedalam 50 cm dengan lebar 40 cm. Beri jarak antar lubang sekitar 2 m.
·         Kemudian taburkan pupuk kandang dan kompos pada lubang tanam, lalu biarkan selama 10-15 hari.
·         Masukkan sedikit tanah dalam lubang, aduk dengan pupuk sampai rata. Baru masukkan bibit ke dalamnya dan tutup dengan tanah.
·         Padatkan dengan tekanan sedang pada area sekitar batang bagian bawah.
·         Siram dengan air supaya basah dan akar segera mendapatkan air segar.
·         Supaya rasio tumbuh bibit besar, sebaiknya tanam saat musim penghujan.
3. Pemeliharaan dan Perawatan Lada Perdu

Untuk pemeliharaan tanaman lada perdu tergolong sangat mudah. Hampir bisa dipastikan tidak menyita waktu dan juga tenaga secara berlebihan. Sebab lada perdu merupakan tanaman semacam semak, jadi meski pun dibiarkan akan tetap tumbuh dan berbuah. Tetapi agar hasilnya maksimal, sebaiknya lakukan hal berikut.
·         Lakukan penyiangan pada tanaman lada perdu secara berkala, yakni setiap 2-3 bulan sekali.
·         Lakukan juga pemangkasan batang, dahan dan ranting yang tua, tidak produktif, atau yang terserang hama dan penyakit.
·         Lakukan pemupukan makro setelah tanaman berumur 3-4 bulan dengan komposisi Urea : SP36 : KCl = 7 : 3 : 4. Bulan 4-5 Urea : SP36 : KCl = 7 : 4 : 5. Bulan 5-6 Urea : SP36 : KCl = 7 : 5 : 6. Bulan 6-17 Urea : SP36 : KCl = 7 : 6 : 7
·         Beri pupuk POC (Pupuk Organik Cair) dengan takaran 4-5 tutup per tangki semprot. Lakukan setiap sebulan sekali diantara pemupukan makro.
·         Lakukan pengairan pada musim kemarau jika panas sangat terik dan tanaman kekeringan. Sebaliknya, buatkan bedahan pada lahan supaya air tidak menggenang.
·         Berikan mulsa dan anjang jika memang diperlukan saja.
Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah hama dan penyakit pada lada perdu. Jadi meski jarang disiangi, pengontrolan tanaman sebaiknya dilakukan setiap hari. Sehingga apabila terdapat indikasi tanaman lada perdu terserang hama dan penyakit bisa segera ditanggulangi agar tidak menyebabkan gagal panen.
·         Cek pada bagian batang lada perdu, bila ada hama pegerek segera bunuh hama dan potong batang yang terserang hama. Bila jumlahnya banyak segera gunakan pestisida untuk hama pengerek batang.
·         Hama lainnya biasanya juga menyerang buah yang muda, sehingga berakibat pada gagal matang dan berbiji. Cara cepat mengatasinya dengan pestisida dan juga pungkas pangkal tandan buahnya.
·         Hama yang paling sering menyerang adalah hama bunga. Dimana bunga akan dijadikan tempat bertelur dan sumber makanan bagi limfa dan larva. Sehingga sebaiknya gunakan pestisida dan buang bunga yang terserang hama tersebut.
·         Untuk penyakit pada lada perdu biasanya berasal dari batang busuk dan daun kuning. Keduanya berasal dari faktor pengolahan lahan yang tidak baik. Jadi sebaiknya sebelum tanam dan sesudah panen ganti harus dilakukan pemupukan, penetralan pH, dan juga pemberian vitamin tanah.
·         Sebisa mungkin gunakan semua bahan, baik pupuk, pestisida, maupun vitamin yang alami. Bila dirasa perlu baru gunakan yang kimia.
4. Pemanenan Lada Perdu
lada perdu siap dipanen

Seperti yang sudah diharapkan, segala upaya sudah dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sekarang waktunya melakukan pemanenan ada lada perdu. Perlu diingat, bahwa pemanenan juga membutuhkan waktu, cara dan juga pengambilan hasil yang periodik. Sehingga tidak bisa dilakukan pemanenan setiap hari.
·         Bunga di tahun pertama dibuang/tidak dibuahkan agar tanaman rimbun dan kokoh dulu. Setelah itu tahun kedua bunga dibuahkan dan daat di panen selang 9 bulan ke atas, jadi masuk tahun ke-3 nya, lada perdu baru bisa di panen.
·         Pemanenan dapat dilakukan rutin setiap semingu sekali.
·         Cirinya adalah tangkai sedikit menguning dengan buah masak berwarna kuning atau merah. Itu tandanya lada siap dipanen dan dijual kepada pengepul.
·         Lakukan pemanenan dengan cara memetik pangkal tangkai buah yang berada pada tepi batang sehingga semua bagian buah lada terambil.
·         setelah terkumpul, pipil dan pisahkan buah lada dari tangkainya lalu masukkan dalam karung. Rendam selama 1 minggu, angkat dan buang kulit buahnya. Pisahkan bijinya dan jemur sampai kering baru bisa dijual
·         Biji lada perdu yang sudah di panen bisa dijual sebagai lada hitam atau lada putih.
·         Sebagai catatan, pemanenan setiap musim kemarau akan sangat membantu pada proses pengeringan.